Mengintip Resistensi Jajan Pasar

Serabi Jawa, setia menanti kedatangan para penikmatnya (Sumber foto: www.rembangtv.com)
Jajan pasar,  bak mutiara yang tersembunyi di pasar tradisional. Sejak dahulu, hingga sekarang, jajan pasar tetap menjadi pesona yang tidak tergantikan. Muka boleh berubah keriput, ruang boleh berpindah tempat, hingga mata uang bebas beralih nilai, namun jajan pasar tetap jajan pasar. Ia tetap menjadi primadona bagi penikmatnya. Nuansa kehangatan, akrab, dan keceriaan tetap terpancarkan dari rona jajan pasar. 

Jajan pasar memiliki dua barisan penikmat. Para Penjaja kerap kali terpikat dengan citarasa jajanan maknyus ini. Inilah barisan penikmat fisik. Selanjutnya adalah mereka yang menggunakan jajan pasar untuk instrumen sesaji dengan harap mendapat keselamatan Sang Pencipta, adalah barisan penikmat simbolik. Dua penikmat ini saling berdampingan dengan harmoni tanpa sekalipun saling sindir apalagi merendahkan jajan pasar itu sendiri.

baca selanjutnya... 

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Mengintip Resistensi Jajan Pasar"

Post a Comment